Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok : Program Linear
Vasilitator : Andri Feberianto
Model Pembelajaran : THINK TALK WRITE (TTW)
Media : Aplikasi Geogebra
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan menentukan kualitas kehidupan seseorang
maupun suatu bangsa. Dalam pendidikan formal, salah satu mata pelajaran di
sekolah yang dapat digunakan untuk membangun cara berfikir peserta didik adalah
matematika. Oleh karena itu, pelajaran matematika di sekolah tidak hanya
menekankan pada pemberian rumus-rumus melainkan juga mengajarkan peserta didik
untuk dapat menyelesaikan berbagai masalah matematis yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. Selain itu pelajaran matematika di sekolah diharapkan
mampu membuat peserta didik memandang matematika sebagai sesuatu yang dapat
dipahami, merasakan matematika sebagai sesuatu yang berguna, dan meyakini usaha
yang tekun dan ulet dalam mempelajari matematika akan membuahkan hasil.
Firman Allah
SWT dalam surat Mujadalah ayat 11 :
يَرْفَعِ اللهُ
الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ.
Artinya :”Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
pengetahuan.”(QS.Al-Mujadalah:11)[1]
Sesuai dengan ayat diatas bahwa Allah SWT akan
meninggikan derajat orang-orang yang memiliki ilmu, Oleh karna itu sekolah
memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan sumber pengetahuan
Model pembelajaran Think
talk writememiliki langkah-langkah (sintaks) dalam pembelajaran,
yaitu sebagai berikut:
a.
Guru
membagi Lembar Kerja Peserta didik (LKS) yang berisi masalah yang harus
diselesaikan oleh peserta didik. Jika diperlukan diberikan sedikit petunjuk.
b.
Peserta
didik membaca masalah yang ada dalam LKS dan membuat catatan kecil secara
individu tentang apa yang ia ketahui dan tidak ketahui dalam masalah tersebut.
Ketika peserta didik membuat catatan kecil inilah akan terjadi proses berpikir
(think) pada peserta
didik. Setelah itu peserta didik berusaha untuk meyelesaikan masalah tersebut
secara individu. Kegiatan ini bertujuan agar peserta didik dapat membedakan
atau menyatukan ide-ide yang terdapat pada bacaan untuk kemudian diterjemahkan
ke dalam bahasa sendiri
c.
Peserta
didik berdiskusi dengan teman dalam kelompok membahas isi catatan yang
dibuatnya dan penyelesaian masalah dikerjakan secara individu (talk). Dalam kegiatan ini mereka
menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide
matematika dalam diskusi. Diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas
soal yang diberikan. Diskusi akan efektif jika anggota kelompok tidak terlalu
banyak dan terdiri dari anggota kelompok dengan kemampuan yang heterogen. Hal
ini sejalan dengan pendapat Huinker dan Laughlin yang menyatakan bahwa
metode think talk write akan efektif ketika peserta didik bekerja dalam
kelompok yang heterogen yang terdiri dari 2 sampai 6 peserta didik yang bekerja
untuk menjelaskan, meringkas, atau merefleksi.
d.
Dari
hasil diskusi, peserta didik secara individu merumuskan pengetahuan berupa
jawaban atas soal (berisi landasan dan keterkaitan konsep, metode, dan solusi)
dalam bentuk tulisan (write)
dengan bahasanya sendiri. Pada tulisan itu peserta didik menghubungkan ide-ide
yang diperolehnya melalui diskusi.
e.
Perwakilan
kelompok menyajikan hasil diskusi kelompok, sedangkan kelompok lain diminta
memberikan tanggapan.
f.
Kegiatan
akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang
dipelajari. Sebelum itu dipilih beberapa atau satu orang peserta didik sebagai
perwakilan kelompok untuk menyajikan jawabannya, sedangkan kelompok lain diminta
memberikan tanggapan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar